Nama : Ning Sabar Mawarni
Kelas : 4ka23
Npm : 15109970
Penulisan : Jelaskan Bagaimana Etika instruksi pada proses pengeksekusian
Etika instruksi pada eksekusi pemrossesan
Berdasarkan konsep program tersimpan, program yang dieksekusi (kumpulan
instruksi) di memori. Pemroses melakukan tugasnya dengan mengeksekusi instruksi
di program.
Tahap pemrosesan instruksi ini berisi dua tahap, yaitu:
a.
Pemroses membaca instruksi dari
memori (fetch)
b.
Pemroses mengeksekusi instruksi dari memori (execute)
Mode Eksekusi instruksi
Pemroses mempunyai beragam mode eksekusi, biasanya dikalikan dengan
kewenangan yaitu:
o
Program bagian dari sistem operasi
o
Program pemakai
Instruksi-instruksi tertentu hanya dapat dieksekusi di mode berkewenangan
tinggi. Instruksi-instruksi yang memerlukan
kewenangan tinggi, misalnya:
o
Membaca atau memodifikasi register
kendali (bit-bit register PSW)
o
Instruksi-instruksi primitif
perangkat masukan/keluaran
o
Instruksi-instruksi untuk manajemen
memori
o
Bagian memori tertentu hanya dapat diakses dalam mode
kewenangan tinggi
Mode Pemakai
dan Mode Sistem
Mode dengan kewenangan rendah disebut mode pemakai (user
mode) karena program pemakai (aplikasi) biasa dieksekusi dalam mode ini.
Mode dengan kewenangan tinggi disebut:
o
Mode system (system mode),
atau
o
Mode kendali (Control mode),
atau
o
Mode supervisor (Supervisor mode),
atau
o
Mode kernel (kernel mode).
Biasanya rutin sistem atau kendali atau kernel dieksekusi dengan mode ini.
Alasan adanya dua mode adalah untuk menjaga keamanan.
Tabel sistem operasi, seperti tabel proses (PCB) harus dicegah dari intervensi
program pemakai. Modifikasi table proses hanya dapat dilakukan di mode system .
Program pemakai bermode pemakai takkan mampu mengubah table proses sehingga
tidak merusak system. Pada mode
kernel, perangkat lunak mempunyai kendali penuh terhadap pemroses, instruksi, register
dan memori. Tingkat kendali ini tidak tersedia bagi program pemakai sehingga sistem
operasi tidak dapat diintervensi program pemakai. Pencegahan ini menghindari
kekacauan.
Pemroses mengetahui mode eksekusi dari bit di PSW.
Terdapat bit di PSW yang menyatakan mode eksekusi. Bila program pemakai meminta layanan system operasi dengan mengambil system
call, pemanggilan system call menyababkan trap. Sistem
mengubah mode eksekusi menjadi mode kernel. Di mode kernel,
system operasi memenuhi yang diminta program pemakai. Begitu selesai, sistem
operasi segera mengubah mode menjadi mode pemakai dan mengembalikan kendali
program pemakai.
Dengan dua mode dan teknik penjebakan (trap) diperoleh manfaat:
1.
Mencegah program pemakai mengacau
table-tabel sistem operasi
2.
Mencegah program pemakai mengacau mekanisme pengendalian
sistem operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar