Senin, 02 Januari 2012

sejarah kota bogor

BOGOR – Kota Bogor mempunyai sejarah yang panjang dalam Pemerintahan,mengingat sejak zaman Kerajaan Pajajaran sesuai dengan bukti-bukti yang ada seperti dari Prasasti Batu Tulis, nama-nama kampung seperti dikenal dengan nama Lawanggintung, Lawang Saketeng, Jerokuta, Baranangsiang dan Leuwi Sipatahunan diyakini bahwa Pakuan sebagai Ibukota Pajajaran terletak di Kota Bogor.

Pakuan sebagai pusat Pemerintahan Pajajaran terkenal pada pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baginda Maharaja) yang penobatanya tepat pada tanggal 3 Juni 1482, yang selanjutnya hari tersebut dijadikan hari jadi Bogor, karena sejak tahun 1973 telah ditetapkan oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor sebagai hari jadi Bogor dan selalu diperingati setiap tahunnya sampai sekarang.
Sebagai akibat penyerbuan tentara Banten ke Pakuan Pajajaran catatan mengenai Kota Pakuan tersebut hilang, baru terungkap kembali setelah datangnya rombongan ekspidisi orang-orang Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687, dan mereka meneliti Prasasti Batutulis dan situs-situs lainya yang meyakini bahwa di Bogorlah terletak pusat Pemerintahan Pakuan Pajajaran.
Pada tahun 1745 Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu bernama Baron Van Inhoff membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya Daendless yang menghubungkan Batavia dengan Bogor, sehingga keadaan Bogor mulai bekembang.
Pada masa pendudukan Inggris yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas Rafless, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya (Botanical Garden), beliau juga memperkejakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Boeitenzorg.
Setelah Pemerintahan kembali kepada Hindia Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-undang Desentralisasi yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente diantaranya adalah:
1. Gemeente Batavia ( S. 1903 No.204 )
2. Gemeente Meester Cornelis ( S. 1905 No.206 )
3. Gemeente Boeitenzorg ( S. 1905 No.208 )
4. Gemeente Bandoeng ( S. 1906 No.121 )
5. Gemeente Cirebon ( S. 1905 No.122 )
6. Gemeente Soekabumi ( S. 1914 No.310 )
(Regeringsalmanak Voor Nederlandsh Indie 1928 : 746-748)
Pembentukan Gemeente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi Burgermeester dari Staatsgemeente Boeitenzorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang Bumiputra yaitu Mr. Soebroto).
Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasiyang ada maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1992 terbentuklah Regentschaps Ordonantie (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).
Propinsi Jawa Barat dibentuk pada tahun 1925 (Staatsblad 1924 No. 378 bij Propince West Java) yang terdiri dari 5 keresidenan, 18 Kabupaten (Regentscape) dan Kotapraja (Staads Gemeente), dimana Boeitenzorg (Bogor) salah satu Staads Gemeente di Propinsi Jawa Barat di bentuk berdasarkan (Staatsblad 1905 No. 208 jo. Staatsblad 1926 No. 368), dengan pripsip Desentralisasi Modern, dimana kedudukan Bugermeester menjadi jelas.
Pada masa pendudukan Jepang kedudukan pemerintahan di Kota Bogor menjadi lemah karena pemerintahan dipusatkan pada tingkat keresidenan yang berkedudukan di Kota Bogor, pada masa ini nama-nama lembaga pemerintahan berubah namanya yaitu: Keresidenan menjadi Syoeoe, Kabupaten/Regenschaps menjadi ken, Kota/Staads Gemeente menjadi Si, Kewedanaan menjadi/Distrik menjadi Gun, Kecamatan/Under Districk menjadi Soe dan desa menjadi Koe.
Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan RI Pemerintahan di Kota Bogor namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarakan Udang-undang Nomor 16 Tahun 1950.
Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor.
Dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor dirubah menjadi Kota Bogor.

BERKAH DAN KUTUKAN....

Di dekat perbatasan utara Tiongkok hidup seorang lelaki yang telah lama berlatih Tao. Dia memiliki seekor kuda yang tanpa alasan pergi ke daerah suku utara. Semua orang menaruh simpati kepadanya.
“Mungkin ini akan berubah menjadi berkah”, kata ayahnya.
Beberapa bulan kemudian, kuda tersebut kembali, bersama seekor kuda bagus dari utara. Semua orang mengucapkan selamat kepadanya.

“Mungkin ini akan berubah menjadi suatu ketidak beruntungan”, kata ayahnya.
Sejak dia sering sakit dan memiliki kuda yang bagus, anaknya menjadi sangat senang menunggang kuda dan secara tidak sengaja jatuh dari kuda yang menyebabkan anaknya patah tulang. Semua orang menaruh simpati kepadanya.
“Mungkin ini akan berubah menjadi sebuah keberuntungan”, kata ayahnya.
Satu tahun kemudian, suku utara memulai penyerangannya ke perbatasan. Semua lelaki yang sehat mengangkat senjata dan berperang melawan para penyerang, dan mengakibatkan sembilan dari sepuluh orang meninggal.
Anak lelaki ini tidak ikut berperang karena dia cacat, sehingga sang anak dan ayahnya selamat.

belajar dari kupu-kupu....

Di suatu pagi yang cerah, saya duduk menyendiri di sebuah taman yang dipenuhi berbagai macam tanaman bunga. Saya menghela nafas dalam-dalam sambil menikmati suasana sekitar yang hening. Tiba-tiba pandangan saya terhenti oleh keindahan seekor kupu-kupu yang sedang hinggap di sekuntum bunga. Kupu-kupu itu terlihat sangat elok rupawan dengan sayap yang warna-warni. Sungguh indah Tuhan menciptakan hewan kecil ini dengan kombinasi warna yang sangat serasi.

Kupu-kupu itu hinggap di setangkai kuntum bunga cukup lama untuk menghisap madunya, kemudian hinggap di kuntum bunga yang lain, begitu seterusnya. Terkadang datang kupu-kupu lain yang tak kalah cantiknya, seolah mereka bertutur sapa, kemudian berlomba menghisap sari bunga. Mereka terlihat riang menjalani hidupnya masing-masing.

Melihat kupu-kupu tadi, saya jadi teringat asal mula kupu-kupu yang indah tersebut. Bukankah dia yang kini terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata, dulunya adalah seekor ulat yang untuk sebagian orang merasa jijik jika melihatnya. Bahkan ada sebagian wanita yang akan berteriak ketakutan bila melihat makhluk berbulu ini didekatnya. Kesannya mungkin takut, jijik, atau bahkan alergi. Tapi toh, setelah berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, siapa sih yang nggak suka melihatnya???

Ternyata setelah melihat sejarah hidupnya, kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang sekarang ini. Dulunya ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya berakhir dimakan burung atau serangga pemangsanya.

Setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badannya terbujur kaku menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan dan badai menerpanya. Ia tetap kokoh ditempatnya bersemedi untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.

Beberapa waktu kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, jauh beda dari wujudnya semula. Dan kini ia telah memiliki keahlian baru, yakni bisa terbang! Lalu ia pun terbang berkelana mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.

Begitulah metamorfosis seekor kupu-kupu; dari telur ia menetas jadi ulat, dari ulat ia menempa diri dalam kepompong, dan dari kepompong lalu lahirlah kupu-kupu yang indah menawan. Tahap kehidupannya ia jalani dari generasi ke generasi tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia lompati. Tak ada seekor kupu-kupu mana pun yang langsung menetas dari telur, melainkan keluar dari kepompongnya.

Demikianlah, kadang kita ingin menjadi kupu-kupu yang indah, tapi kita tidak mau jadi ulat yang buruk rupa, tidak sanggup menjalani kehidupan kepompong yang tak berdaya. Maunya langsung jadi sesuatu yang indah, memukau, mengagumkan dan jadi pusat perhatian banyak orang,langsung jadi kupu-kupu!

Perubahan Diri
Maka sahabat, kalau kita ingin jadi kupu-kupu yang cantik, sanggupkah kita menjalani metamorfosis kehidupan?? Metamorfosis itu sendiri bisa dimaknai sebagai perubahan yang dahsyat atau perubahan besar dalam sifat.

Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik penuh pesona, sanggupkah kita menjalani ketertatihan sebagai ulat yang buruk rupa, kadang dihina dan dijelek-jelekkan? Di saat tak ada yang menghargai, mendukung atau menolong kita, tapi kita harus tetap melangkah dan terus melangkah karena kita yakin tujuan akhir perjalanan ini.

Kuatkah kita menghadapi berbagai tempaan dan cobaan, derita dan kesendirian dalam kepompong yang tak berdaya dan memintal benangnya sendiri? Bersabar dalam tempaan hidup, cobaan dan godaan, menjalani proses dengan sebaik-baiknya sebelum kita akhirnya lahir menjadi diri yang baru, diri kita yang sesungguhnya, diri yang indah dan menebarkan keindahan di mana pun kita berada.

Sahabat yang budiman, tiada sukses yang didapat dengan mudah. Semua perlu proses; semua butuh keuletan, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani tahap-tahap sebelum sampai pada puncak kehidupan.

Tidak ada yang akan merubah diri dan keadaan kita melainkan diri kita sendiri. Dalam kitab suciNya Tuhan berfirman. "Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadan yang ada pada diri mereka sendiri."

Jangan lupa untuk berdoa, memohon petunjuk dan pertolongan pada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengabulkan Permohonan hamba-Nya.

Mari kita jalani setiap tahap dan episode hidup ini dengan penuh kearifan, kita tekadkan untuk terus berubah menjadi lebih baik, sehingga akhirnya kita bisa bermetamorfosis menjadi pribadi yang sukses bagaikan kupu-kupu penghias taman. Menjadi teladan yang baik bagi umat manusia!