Minggu, 31 Oktober 2010

tulisan sofskill ke-2 tentang"Kepemimpinan"

Menyambung ARTIKEL KEPEMIMPINAN Tips Menjadi Pemimpin Handal 03, tips (berupa cerita biar gampang diingat :D ) yang satu ini layak untuk dipertimbangkan untuk MENUNJANG KEPEMIMPINAN anda.

Alkisah …. Perusahaan mobil ternama “Ford” pimpinan Henry Ford pernah mendatangkan accounting public untuk meng-audit perusahaannya. Setelah semua pekerjaan auditing selesai, sang accounting pun melaporkan hasilnya kepada Henry. “Semua tidak ada masalah Pak Henry, cuman ada satu hal yang mengganjal pikiran saya semenjak saya datang kesini sampai sekarang” kata sang akuntan. “Apa yang membuatmu risau???” tanya Henry.

Ada seorang karyawan (sebut saja jimgun) anda (sambil menunjuk kearah sebuah kantor di pojok ruangan) yang dari tadi kerjanya hanya duduk santai dengan kaki diletakkan diatas meja, menurut saya: ini adalah suatu pemborosan uang, tenaga, waktu, dan lain-lain dari perusahaan Ford. Saran saya, orang seperti ini sebaiknya dipecat saja.” jawab sang akuntan.

Beginilah kira-kira reaksi Henry Ford menanggapi komentar sang akuntan :
Ford pernah mendapatkan laba yang sangat besar karena inovasi dan ide yang sangat kreatif dari jimgun, dan saya kira saat mendapatkan inovasi / ide tersebut, kurang lebih seperti inilah posisi jimgun dulu
Sumber Cerita : Anthony de Mello (Doa Sang Katak Jilid 1)

Moral dari Cerita : Sebagai Pemimpin yang handal, sangat diharamkan dalam KEPEMIMPINAN jika seorang staf (apapun jabatannya) dengan sengaja / tidak, dibatasi hak/kewajibannya. Biarkanlah mereka bebas hidup dalam inovasi dan ide yang kreatif. Hal ini didukung pula oleh pendapat pakar bisnis Tanadi Santoso (pengisi rubrik bisnis disalah satu koran swasta di Surabaya) bahwa dari lelucon / bercanda / bermain bersama / berpergian bersama antar staf / pimpinan akan muncul ide-ide gila yang inovatif dan kreatif.

Efisiensi Konversi Energi

Efisiensi Konversi Energi

Salah satu cabang dari sains dan ilmu rekayasa yang cukup intensif mengkaji masalah konversi energy ini adalah Thermodinamika. Yang dari kajian rekayasa ini dilahirkan sebuah besaran "fisiensi" terutama ketika mengagas proses perubahan dari sebuah bentuk energi ke bentuk energi yg lain. Ilmu ini kemudian sangat bermanfaat dalam dunia rekayasa, terutama bagi kehidupan kemanusiaan.

Dalam sebuah proses konversi dari bentuk kalor ke mekanik misalnya. Dimana proses perpindahan kalor terjadi dari reservoir panas ke reservoir dingin. Lalu di tengah perjalanan kalor itu sebagiannya "dicuri" untuk menggerakkan turbin.









Efisiensi Konversi Energi


Konservasi energy dirumuskan dalam formula :


Qh = W + Qc

Dimana :
Qh = Reservoir Panas (hot)
W = Kerja yg dihasilkan
Qc = Reservoir Dingin (cold)


Dari sini Effisiensi kemudian dirumuskan sebagai rasio antara Output yg diinginkan dengan Energi masukkan. Yang secara matematis ekspresinya sbb:

Eff = W/Qh



dengan operasi aljabar sederhana diturunkan lagi menjadi

Eff = (Qh - Qc)/Qh



Karena besaran Q (kalor) adalah besaran yg sangat ditentukan oleh Temperature maka ekspresi kalor bisa di ubah kedalam ekspresi temperature:

Eff = (Th - Tc)/Th = 1 - Tc/Th



Nah disini kita berurusan dengan rasio Tc/Th yg nilainya diantara 0 dan 1. Kenapa?, ya karena sudah menjadi logika dasar yg embedded dalam kepala manusia untuk memahami bahwa yg namanya Temperatur Tinggi selalu lebih tinggi daripada Temperatur rendah :).

Sebenernya, untuk orang yang punya curiousity lebih, ada kesempatan besar untuk membuat effisiensi = 1, yaitu dengan cara membuat Tc=0 atau Th=~. Perbedaan suhu yg semakin ekstrim antara Tc dan Th akan menghasilkan efisiensi yg mendekati satu.

Nah untuk itu harus ada proses rekayasa tersendiri yg mengkondisikan reservoir dingin dan panas itu berada pada perbedaan suhu yg sangat jauh. Dan nampaknya kita perlu suntikkan tambahan energi yg tidak sedikit, sehingga hitung-hitungan effisiensinya juga jadi beda lagi. Mengapa?, karena energi masukkannya, selain dateng dari reservoir panas juga dari kerja yg kita berikan untuk pengkondisian sistem nya.

Memang Ada konseptualisasi untuk kondisi ideal dari sebuah proses konversi energi, dimana sebuah perubahan dari bentuk energi awal ke bentuk energi hasil (yg lebih bisa dimanfaatkan) berjalan sempurna alias effisiensi = 100%. Mesin yang memiliki eff = 1 ini dinamakan mesin Carnot.

Tapi mesin ini sampai sekarang tidak lebih hanyalah sekedar konseptualisasi, dan tidak pernah menjadi real. Karena syarat berlakunya sedemikian mustahil terjadi dalam arena permainan dimana manusia ditakdirkan hidup, berkembang biak, dan bermasyarakat dengan manusia lainnya.

Kalau mau, kita juga bisa bermain di syarat-syarat ini jika menghendaki eff=1. Coba perhatikan syarat terjadinya siklus Carnot ini pada kasus piston yg digerakkan ekspansi dan kompresi.

* Batas sistem yg sempurna, Sehingga tidak ada atom yg melarikan diri dari fluida kerja apakah itu pada saat piston mengembang atau saat piston melakukan kompresi.

* Pelumasan sempurna, sehingga TIDAK ADA komponen friksi sekecil apapun.

* Syarat Gas ideal untuk fluida kerja harus terpenuhi.

* Piston bergerak maju dan mundur berulang2, dalam sebuah siklus isotermal dan proses ekspansi/kompresi nya adiabatic seperti gbr dibawah..
o Isotermal (segmen AB dan CD), hanya terjadi jika terjadi kontak yg sempurna antara fluida kerja dengan salah satu dari dua reservoir (dingin/panas)
o Adiabatic (segmen BC dan DA), hanya terjadi ketika ada isolasi sempurna antara fluida kerja dengan lingkungan luar termasuk dengan kedua reservoir.

Efisiensi Konversi Energi - siklus Carnot
Jadi memang idenya harus ada upaya untuk menjadikan dunia yg penuh friksi ini menjadi frictionless. Dan sepertinya untuk itu perlu energi tambahan pula..

Upaya Agar Effisiensi > 1?

Seluruh upaya rekayasa untuk peningkatan effisiensi dilakukan untuk mendekati konseptualisasi yg ideal itu (Eff=1). Ya karena effisiensi itu sendiri ekspresi manusia dalam mencerna hal yg demikian.

Dari ekspresi matematis nya saja agaknya manusia sangat tidak mengizinkan effisiensi itu lebih dari satu, itu sama halnya dengan memaksakan sebuah logika bahwa temperatur tinggi itu lebih rendah dari temperatur rendah.

Jadi ada penyataan logika yg salah bahwa, "tinggi' lebih rendah daripada "rendah'. Sungguh melanggar logika dasar (logika non kontradiksi) yang telah tertanam di kepala semua manusia.

Menginginkan eff diatas satu berarti harus melakukan upaya bukan hanya menghilangkan friksi, akan tetapi menghadirkan lawan dari friksi itu, tarolah saya kasih nama "inisiatif" hehe.. kalo friksi itu menghambat, kalo inisiatif itu malah membantu, mungkin pencariannya (atau pengkhayalannya :P) bisa pada proses lubrikasi.

Kalo selama ini kita mencari pelumas yg sangat baik untuk mengurangi friksi. Maka jika kita menginginkan eff > 1 harus dicari pelumas yg tidak hanya mereduksi friksi, akan tetapi juga pelumas yg punya inisiatif membantu proses yg sedang terjadi atau sebut saja advance lubricant.

Sesuatu yang hanya pantas masuk ke alam khayalan, Karena mungkin sifat ilmu fisika yang constraint nya sangat materialistik tidak akan punya kerangka yg cukup buat mencerna ini. Kalau mau agaknya kita harus menggeser epistemologi dari dunia fisika ke dunia metafisika :P.

Dan kalaupun fenomena ini ada, lahir pertanyaan mendasar berikutnya? Benarkah alam semesta ini masih harmonis dan seimbang dengan adanya makhluk yang bernama "inisiatif" ini? Sulit kita membayangkan fakta (baca : kekacauan) seperti apa yang akan kita saksikan.

Sabtu, 23 Oktober 2010

ORGANISASI SOSIAL

A.PENGERTIAN ORGANISASI SOSIAL

Secara garis besar pengertian organisasi social dikelompokkan ke dalam 2 pendekatan disiplin ilmu, antara lain:

A. Pendekatan Antropologi Sosial, diantaranya dikemukakan

oleh:

1.WHR Rivers (dalam Harsojo, 1977: 243) mengemukakan

bahwa organisasi social adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang lingkup penyelidikan tentang organisasi social meliputi struktur dan fungsi dari suatu kelompok social.

2.Raymond Firth (dalam Harsojo, 244) dalam bukunya

Element of Social Organization menyatakan bahwa yang

dimaksud organisasi adalah suatu proses social dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan

dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan

pemilihan dan penetapan.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka studi tentang organisasi sosial dalam antropologi sosial secara garis besar meliputi:

a.Penyelidikan organisasi sosial dengan menggunakan

metode biografi, yaitu penyelidikan yang meneliti kejadian- kejadian khusus yang berhubungan dengan krisis-krisis kehidupan (rites of passage). Dalam pendekatan ini umur dalam arti bahwa jangka waktu hidup manusia itu mengikuti siklus biologi tertentu merupakan faktor yang menjadi landasan penyusunan organisasi sosial.

b. Penyelidikan organisasi social dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada hubungan antar individu dengan memakai metode genealogis. Dengan mempelajari hubungan antar individu yang khusus disebabkan kekerabatan, yang kemudian dapat dikembangkan pada studi tentang pola-pola social yang lebih besar. Dalam studi mengenai organisasi social seperti ini dapat diteliti tentang konsep perkawinan, keluarga dan system kekerabatan.

c.Penyelidikan organisasi social dengan menggunakan

pendekatan yang perpusat pada lembaga-lembaga, sejauh manakah lapisan-lapisan social seperti kelas, kasta, rank dan bagaimana kepemimpinan dalam suatu masyarakat.

B. Pendekatan Sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh:

1. Alvin L. Bertrand (1980: 25) mengemukakan pengertian organisasi social dalam arti luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat. Organisasi social dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis

dan sekolah.

2.Robin Williams (dalam Bertrand: 26) mengemukakan bahwa organisasi social menunjuk pada tindakan manusia yang saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan. Ia selanjutnya menjelaskan bahwa pada saat individu melakukan interaksi berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul pola-pola tingkah laku.

3.JBAF Maijor Polak (1985: 254) mengemukakan bahwa organisasi social dalam arti sebagai sebuah asosiasi adalah sekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.

4.Soerjono Soekanto (1988: 107-108) mengemukakan organisasi social adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi social berdasarkan pendekatan sosiologi adalah organisasi social sebagai sebuah asosiasi, yaitu sekelompok manusia yang mempunyai tujuan, kepentingan, kegemaran, minat yang sama dan membentuk sebuah organisasi yang tetap.

Semua manusia pada awalnya merupakan anggota kelompok sosial yang dinamakan keluarga . Walaupun anggota-anggota keluarga tadi selalu menyebar, pada waktu- waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompoknyang statis.

UNSUR-UNSUR ORGANISASI SOSIAL.

Organisasi social sebagai suatu asosiasi mempunyai

unsur-unsur sebagai berikut:

1. sekelompok orang yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, kegemaran tertentu atau minat- minat tertentu

2. adanya norma atau aturan-aturan tertentu yang mengikat

hubungan atrar individu

3.adanya kesadaran individu sebagai anggota organisasi

social

4. bentuk organisasinya formal atau non formal

C.JENIS-JENIS ORGANISASI SOSIAL.

Jenis-jenis organisasi social sebagai berikut:

1.Menurut Soerjono Soekanto (107-108) organisasi social

sebagai suatu asosiasi mempunyai dua arti, yaitu:

a)dalam arti khusus/sempit mempunyai cirri-ciri antara lain:
a. adanya kepentingan-kepentingan terbatas
b. organisasi social tertentu

c.jumlah keanggotaan sangat terbatas

d. pentingnya huungan tidak bersifat pribadi
e. jenis kepentingan yang dikejar terbatas
Contoh: keluarga, kelompok permainan, club

b) dalam arti luas/besar mampunyai ciri-ciri antara lain:

a.adanya anggota yang secararelative terbatas

b. organisasi social yang formal
c. pentingnya hubungan social tidak bersifat pribadi
d. jenis kepentingan yang dikejar lebih luas

Jumat, 22 Oktober 2010

EFISIENSI

EFISIENSI

TUGAS 2


Nama : Ning Sabar Mawarni

Kelas : 2 Ka23

NPM : 15109970

1. EFISIENSI

Seperti telah dibahas pada bab-bab sebelumnya tujuan akhir dari adanya O&M adalah bagaimana tercipta efisiensi yang berarti pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berjalan lancar sesuai dengan harapan, oleh sebab itu kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan efisiensi itu sendiri.

Efisiensi adalah Perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh (output) dengan kegiatan yang dilakukan dalam penggunaan sumber-sumber & waktu (input).

Syarat-syarat tercapainya efesiensi:

© Berhasil guna (efektif)

Kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai waktu yang ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas

© Ekonomis

Dalam usaha pencapaian efektif maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah digunakan dengan tepat sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi pemborosan, penyelewengan dan korupsi

© Pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan

Untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se objektif mungkin, mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report-report sebagai bukti pengeluaran pengeluaran yang telah dilakukan.

© Pembagian kerja yang nyata

Dalam pembagian kerja harus didasarkan pada kemampuan masing-masing individu yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia

© Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab

Antara wewenang dan tanggung jawab harus terjadi keseimbangan, jangan sampai wewenang lebih besar atau sebaliknya

© Prosedur kerja yang praktis

Untuk menegaskan bahwa O&M merupakan kegiatan praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskanharuslah merupakan kegiatan-kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancer dan tidak hanya berhenti sebagai konsep-konsep teoritis di atas kertas saja O&M menunjukan kegiatan ilmiah dan praktis yang urutan tahap demi tahap mencerminkan asal pekerjaan, kemana akan diteruskan dan kapan selesainya.

Cara Meningkatkan efesiensi:

§ Pelaksanaan fungsi manajemen dengan tepat

§ Pemanfaatan sumber-sumber dengan tepat pula

§ Pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi sebagai alat mencapai tujuan

§ Pengarahan & Dinamika organisasi untuk pengembangan & kemajuan yang berkesinambungan.

2. RUANG LINGKUP O&M

Seperti telah dijelaskan pada Bab-1 bahwa fungsi O&M adalah unit staf atau sebagai pelayan bagi manajer & administrasi dalam melaksanakan fungsi manajemennya yaitu membantu secara teknis dan praktis dalam pelaksanaan teori O&M secara tepat.

Kegiatan-kegiatan yang termasuk ruang lingkup atau scope dalam O&M adalah:

ª Anailisis organisasi

ª Komunikasi dalam organisasi

ª Tata kerja, prosedur dan system kerja

ª Pentingnya filling

ª Penyimpanan data & dokumen

ª Formulir

ª Pendayagunaan mesin kantor & peralatan

ª Penyusunan tata ruang & perencanaannya

ª Penulisan laporan

ª Penyusunan buku pedoman kerja

ª Penyusunan Anggaran belanja

ª Analisis kepegawaian

1. Jelaskan Ruang lingkup ORMET !

2. Megapa uang bisa dijadikan sebagai motivasi dalam bekerja ?

3. Apa penyebab timbulnya organisasi informal ?

4. Apa yang dimaksud dengan ‘ Jendela Johari’ ?

~JAWAB~


1. Ruang lingkup Organisasi & Metode adalah menyangkut bidang-bidang khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luas scopenya.
* Pentingnya filling
* Penyimpanan data & dokumen
* Pendayagunaan mesin kantor & peralatan
* Penyusunan tata ruang & perencanaannya
* Penulisan laporan
* Penyusunan buku pedoman kerja
* Penyusunan Anggaran belanja
* Analisis kepegawaian

* Pentingnya penyederhanaan kerja

* Organisai unit O & M

* Kesimpulan akhir

2. Karena pada umumnya pada masyarakat kebanyakan memerlukan uang untuk memenuhi kelangsungan hidupnya, apalagi semakin majunya zaman kebutuhan ekonomi pun semakin meningkat, untuk memperoleh uang kita harus bekerja keras.

Banyak hal yang dapat kita lakukan dalam mendapatkan uang, salah satunya :

1. bekerja di perkantoran
2. menjadi buruh pabrik
3. security
4. berdagang, dll.

3. Ada banyak alasan kenapa bisa muncul dan berkembang organisasi informal seperti:

* Pada dasarnya individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya
* Jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut kurang dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Itulah organisasi informal.
* Munculnya biasanya dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama

4. Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang berinteraksi, diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang berinteraksi.

Senin, 18 Oktober 2010

Tulisan softskill ke-1 tentang "TEORI ORGANISASI PUBLIK, dan ORGANISASI & MANAJEMEN PEMERINTAHAN"

Terbentuknya Organisasi

Manusia makhluksosial, makhluk bermasyarkat (homo socius, social animal, zoon politicon), tidak mungkin dapat hidup sendiri, cenderungbermasyarakat atau berkelompok(gregariousness).

Keperluan Manusia

Abraham Maslow

Keperluan fisik (physical need);
Keperluan rasa aman dan selamat (safety need);
Keperluan social (social needs);
Keperluan akan hargadiri (esteem needs);
Keperluan aktualisasi diri (self realization needs).

Dorongan Orang Bekerja

Dorongan primer (Kelangsungan hidup organis)

MotifDasar (Psikologis dan sosial)

Motivasi Orang Bekerja

Kepastian (masa depan-kelangsungan kerja);
Kesempatan (naik pangkat/dipromosikan);
Peran serta (saran-saran/masukan dalam pengambilan keputusan);
Pengakuan/penghargaan (prestasi kerja);
Ekonomi (upah/gaji yang layak untuk hidup);
Pencapaian (keberhasilan dalam pekerjaan);
Komunikasi (mengetahui apa yang terjadi dalam organisasi);
Kekuasaan (kewibawaan, dan mempengaruhi orang lain);
Keterpaduan (bagian dari organisasi secara keseluruhan);
Kebebasan (pribadi dan pendapat).

Kesimpulan

Keperluan (needs)-------- Keinginan (wants) memenuhi keperluan---- -----

tindakan (action) memenuhi keperluan- ------ pencapaian tujuan (objektives)

Tidak semua keperluan (needs) dapat dipenuhi seorang diri untuk itu perlu

Organisasi (Berorganisasi).

BAB II

EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu. Teori
berfungsi untuk membaca kenyataan empiris. Fakta empiris yang sama dapat
diceritakan oleh beberapa orang dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan
kacamata teori yang digunakan. Tanpa teori, buta tentang peristiwa empiris,
sebaliknya tanpa berhadapan dengan peristiwa-peristiwa empiris, suatu teori

lumpuh. Ciri-ciri teori:

Terdiri atas seperangkat proposisi (proposisi=pernyataan tentang hubungan
antara dua konsep atau lebih) yang saling berkaitan;
Masing-masing proposisi atau defenisi atau konsef saling menerangkan
(sehingga diperoleh gambaran yang bulat dan utuh tentang suatu peristiwa);
Beberapa diantaranya dapat diuji secara empiris (metodologi penelitian).

Contoh teori: Apabila seseorang diberi stimulus, maka ia akan memberikan
reaksi dengan cara tertentu (stimulus dan reaksi adalah dua konsep yang
dihubungkan menjadi satu proposisi); Konsep hukuman dan perilaku (apabila
anak diberi hukuman, maka perilakunya akan berubah ke arah yang
positif=proposisi), Fungsi teori:

eksplanatif (menjelaskan)-bersifat positif; ditentukan oleh: a) kesederhanaan strukturnya, b) kecermatan penjelasannya, c) relevansinya terhadap fenomena sosial yang berbeda-beda.

prediktif (peramalan/prakiraan)-bersifat probabilities; diterapkan dalam tiga
jenis situasi: a) waktu yang akan datang, b) tempat yang berbeda, c) kelompok
sosial yang lebih besar.
kontrol (mengendalikan)

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan
fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-
orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.

Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat
atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan
keputusan. Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan.

Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan
pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami
efektivitas organisasi.

Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan

lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.

Evoluasi Teori Organisasi
Terdiri atas:
A. Teori Klasik
Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);
Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika);
Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis).

B. Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik;

C. Teori modern;

D. Teori organisasi dan manajemen Jepang dan teori Z;

5 Golongan Teori Organisasi Modern
(Prajudi Atmosudirdjo)
Teori organisasi klasik;
Teori organisasi hubungan antar manusia;
Teori proses;
Teori prilaku;
Teori Sistema.

4 Macam Teori Organisasi

(Amitai Etzioni)

Teori klasik (Scientific management);
Aliran hubungan manusia (human relations);
Sistem pendekatan struktural;
Teori pembuatan keputusan.

9 Macam Teori Organisasi (Wursanto, 2003:260-274)

Teori organisasi klasik;
Teori organisasi birokrasi;
Teori organisasi human relations;
Teori organisasi perilaku;
Teori organisasi proses;
Teori organisasi kepemimpinan;
Teori organisasi fungsi;
Teori organisasi pembuatan keputusan;
Teori organisasi kontingensi.
8 Pendekatan Teori Organisasi
(Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)

Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach);
Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach);
Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach);
Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach);
Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach);
Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach);
Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach);
Pendekatan operasi (the operational approach).

Kesimpulan:

Tidak ada satupun teori yang memiliki kebenaran mutlak. Masing-masing teori

saling melengkapi.

A. TEORI KLASIK

Teori organisasi klasik disebut juga, antara lain: teori organisasi spesialisasi, teori formalisma, teori struktur (the stucture theory of organization). Muncul untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

1. Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman);

Ciri Birokrasi modern (ideal):

Adanya prinsif pembidangan tugas yang jelas (jurisdictional areas), umumnya
diatur oleh hukum/peraturan-peraturan administrasi, yaitu:
a. adanya pembagian tugas yang jelas bagi apparatus birokrasi,
b. adanya pendelegasian wewenang,
c. setiap tugas yang dilaksanakan menuntut keahlian/keterampilan
(spesialisasi). Dus yang dapat diangkat menjadi aparat birokrasi adalah mereka
yang mempunyai keahlian (kualifikasi).
Adanya prinsif hierarki;
Manajemen kantor modern didasarkan pada dokumen tertulis/diarsipkan;
Tugas dalam organisasi dilaksanakan berdasarkan spesialisasi, dus diperlukan

pendidikan dan latihan secara terus menerus;
Menuntut pegawai bekerja dengan kapasitas penuh;
Karena tindakan dalam manajemen harus didasari oleh perturan-
peraturan/perundang-undangan, maka setiap apparatus birokrasi harus
mempelajari perundang-undangan dan memahaminya.

Unsur Birokrasi Ideal:
Hirarki,
Kualitas Keahlian,
Aspek-aspek keahlian,
Kewenangan dan kekuasaan yang legal.

Fungsi Birokrasi Ideal:
Spesialisasi,
Struktur,
Kemungkinan meramalkan dan kestabilan,
Rasionalisasi, dan
Bagian dari demokrasi.

Strategi Untuk Mencapai Tujuan Organisasi (5 Prinsip):
Prinsip spesialisasi;
Prinsip rantai komando atau prinsip hirarki;
Prinsip loyalitas;
Prinsip impersonal;
Prinsip uniformalitas.

2. Teori manajemen ilmiah (Scientific Manajement, 1911) oleh Fredrick Winslow
Taylor (Amerika);
(Charles Babbage, On the economy of machinery and manufactures, 1832)

Prinsip:

Pembagian Kerja Berdasarkan Keterampilan (waktu dan tenaga dapat dihemat
bila prinsif pembagian kerja diterapkan dalam produksi),
Mempelajari kebiasaan kerja pegawai dan menganalisisnya;
Seleksi pegawai secara ilmiah;
Kerjasama antara pengawas dan pegawai;
Pembagian tanggung jawab antara manajemen dan pegawai secara wajar.

Manajemen ilmiah:

(berhubungan dengan manajemen inisiatif dan insentif)

Penghematan dalam mendidik pekerja yang magang dalam satu perusahaan;

Penghematan dalam pemakaian material belajar;

Menghemat waktu dan menghindari perpindahan tempat kerja;

Menghemat waktu dalam tukar menukar alat kerja;
Keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan dengan sistem berulang;
Dalam pembagian tugas pekerjaan, disarankan mengganti pekerjaan tangan
manusia dengan mesin;
Kesimpulan:

Menerapkan “one best way” dalam melaksanakan pekerjaan;
Menyeragamkan cara melakukan pekerjaan dengan mempelajari gerak dan
lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan satu pekerjaan (time and
motion studies);
Melakukan seleksi pekerjaan sesuai dengan tugas khusus yang akan
dilaksanakan dan pegawai dilatih secara efisien sebelum melaksanakan tugas;
Upah/gaji dibayar berdasarkan potongan kerja yang telah diselesaikan (piece
rate system) oleh seseorang dan bukan perkelompok kerja;
Pegawai dirangsang untuk melampaui target yang telah ditentukan dengan cara
memberikan bonus.

Scientific Management

Memfokuskan unit analisisnya pada kegiatan pisik pekerjaan (hubungan pegawai
dan pekerjaannya/manusia dan alat/mesin);
Tujuan utamanya memperbaiki tugas pekerjaan rutin dan yang bersifat
repetitive;
Pendekatannya bersifat empiris, induktif dan melakukan penelitian terperinci
terhadap pekerjaan untuk menentukan bagaimana yang paling efisien suatu
pekerjaan harus dilakukan;
Sasaran utama adalah organisasi tingkat bawah (operasional/bengkel kerja);
Pandangannya bersifat mikro dan orientasinya botton up (dari tingkat bawah
organisasi ke tingkat atas).

Efisiesi

Tanpa tolok ukur;

Dengan tolok ukur.

a. Segi produktivitas (hasil/output)

b. Segi penghematan (pengorbanan/input)
Tanpa tolok ukur
segi produktivitas/hasil/output

dengan pengorbanan yang sama, hasil berbeda (hasil tinggi=efisien, hasil

rendah=tidak efisien).

segi penghematan/pengorbanan/input
dengan pengorbanan yang berbeda, memberikan hasil yang sama (kecil
pengorbanan=efisien, besar pengorbanan=tidak efisien).

Dengan tolok ukur

segi hasil/output/produktivitas

perbandingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil ril yang
dicapai (efisien=hasil ril>hasil minimal ditetapkan; normal=hasil ril=hasil
minimal ditetapkan; tidak efisien=hasil ril

segi pengorbanan/input/penghematan

perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dengan

pengorbanan ril (efisien=pengorbanan rilpengorbanan maksimal ditetapkan).

Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis)

(Henry Fayol, D.S. Pugh, 1971).

Ada 10 Prinsif organisasi

Penetapan tujuan yang jelas;
Kesatuan perintah (the principle of unity of command);
Keseimbangan;
Pendistribusian pekerjaan (the principle of distribution of work);
Rentang pengawasan (the principle of span of control);
Prinsip pelimpahan wewenang (the principle of delegation of authority);
Prinsip departementasi (the principle of departementation);
Prinsip penempatan pegawai yang tepat (the principle of the right man in the
right place);
Prinsip koordinasi (the principle of coordination);
Prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.

Prinsif-prinsif Organisasi dan Manajemen:

Pembagian tugas/pekerjaan (spesialisasi);
Kewenangan dan tanggung jawab;
Disiplin;
Kesatuan komando;
Kesatuan arah;
Kepentingan pribadi tunduk kepada kepentingan umum organisasi;
Imbalan jasa;
Sentralisasi;
Rantai skala;
Ketertiban (the right man in the right place on the right time);
Kewajaran;

Kestabilan organisasi;
Inisiatif;
Kebanggaan kesatuan (I’espirit de corps).

Prinsif Organisasi Fayol:

Pembagian tugas pekerjaan;
Kesatuan pengarahan;
Sentralisasi;
Mata rantai, tingkat jenjang organisasi;

Prinsif Organisasi Max Waber:

Keahlian
Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus
didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;
Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan
prosedurnya;

Jenjang hirarki
Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan
kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;

Formalitas
Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang
bersifat pribadi;

Meritokrasi system
Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem
kecakapan (maritokrasi system).

Hubungan Antara Pemikiran-Pemikiran Teori klasik

Erat sekali, pada beberapa asfek keduanya adalah identik (persamaan teori

birokrasi dan teori administrative):

Bersifat deduktif, menjelaskan secara luas dan melihat organisasi secara
normatip,
Sebagai satu kesatuan yang lahir secara abstrak sebagai suatu konsep mental,
Mendukung organisasi formal yang mengambil untung dari spesialisasi (suatu
ciri dasar organisasi formal),
Menekankan segi objektif, rasionalitas, kepastian, hierarki, dan profesional serta
menghasilkan organisasi formal dengan karakteristik sama;
Memfokuskan pada struktur organisasi dan manusia (dimulai dari tingkat atas,

pandangan bersifat makro dan berorientasi top down).
Perbedaan Birokrasi & Teori Administratif
Birokrasi

Teori Administratif

1. menekankan pada apa yang harus dilakukan organisasi;

1. menekankan pada bagai-
mana memperoleh orga-
nisasi formal;
2. memfokuskan pada organisasi

3. memfokuskan pada mana-

jemen.

B. TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN NEO KLASIK

(Hugo Munstenberg, Chester I. Barnard, Argyris, Elton Mayo dkk)

Pendekatan:

Teoritis dan Empiris.

Human relations movement (pendekatan hubungan kemanusiaan), setiap orang
berbeda, mempunyai keunikan tersendiri sesuai dengan keadaan, sikap,
kepercayaan dan motivasi hidup masing-masing.

Dalam bekerja, manusia tidak mungkin terlepas dari keunikan, tetapi akan

mempengaruhi tindakan dan cara berfikir.

Faktor yang mendekatkan orang satu sama lain adalah faktor kesamaan

(daerah, kegemaran, profesi, kepercayaan dan ideologi).

Keakraban hubungan akan terwujud dalam bentuk organisasi informal yang

selalu membayangi organisasi formal.

Dus seorang pemimpin harus menyadari dan memperhitungkan kehadiran

organisasi informal dalam menganalisis masalah organisasi formal.

Elemen-Elemen

Indidvidu,
Kelompok kerja (organisasi informal),
Manajemen partisipatif,
Tujuan Dilaksanakan Human Relations

Kepuasan psikologis pegawai;

Moral tinggi;
Disiplin tinggi;
Loyalitas tinggi;
Motivasi tinggi.

C. TEORI MODERN

(dikembangkan tahun 1950-an)

Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling

mempengaruhi untuk berbagai tujuan.

Karakteristik Teori Modern:

Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus
disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling

ketergantungan. Multidisiplin.

Kontributor Teori Modern:

Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),

Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan
organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat
kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu
kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan
kepentingan organisasi),

Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),

Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi,
pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang
perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses
pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan
lingkungan),
Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh
kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level;
suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling

berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan

suatu sistem).

Sifat Teori Medern:

Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian
pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
Kedinamisan,
Multi Level dan Multi Dimensional,
Multi Motivasi,
Multi Disipliner,
Despkriptif,
Multi Variabel,
Adaptif.

TUJUAN ORGANISASI

Tujuan tunggal dan tujuan ganda

Tujuan tunggal;

Tujuan ganda (multiplicity goals)

a. Tujuan keluar;

meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk memenuhi

kepuasan pelanggan (masyarakat) dan kesejahteraan social (Stephen Robins).

b. Tujuan ke dalam.
Meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan pegawai serta meningkatkan
produktivitas dan hasil, sebagai berikut:

Tujuan ke dalam

Profitability (keuntungan)

penanaman modal kembali (kelangsungan hidup organisasi);

Growth (pertumbuhan)
Anggaran biaya, keuntungan, jumlah pegawai, bangunan fisik, dijaga agar tidak
kalah dalam persaingan;

Perluasan pasar

Pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan perluasan pasar hasil produksi tidak

ada artinya;

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sumber pembaharuan dalam menciptakan produk-produk
baru dan jasa. Dus dengan lahirnya produk-produk baru maka organisasi (untuk
beberapa lama) dapat merebut pasaran yang pada akhirnya mendatangkan
keuntungan;

Produktivitas
Kemampuan memproses bahan (masukan/input) menjadi (keluaran/output)
yang bermutu tinggi dengan biaya yang serendah-rendahnya (asas efisiensi).

Sasaran dan anak sasaran

Untuk mencapai tujuan, harus melakukan kegiatan. Masing-masing kegiatan memiliki sasaran tertentu. Sasaran adalah titik akhir seluruh kegiatan khusus atau tertentu diarahkan.

Untuk mencapai sasaran, dilakukan beberapa kegiatan yang lebih khusus yang memiliki sasaran yang lebih khusus. Sasaran yang lebih khusus disebut anak sasaran (sub-goals), yaitu akhir dari kegiatan yang lebih khusus.

Fungsi Tujuan

Sebagai:

Pedoman bagi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan (pedoman ke arah

mana organisasi akan dibawah);

Sumber legitimasi untuk membenarkan segala kegiatan yang akan dilaksanakan

(landasan bagi organisasi yang bersangkutan);

Standard (tolak ukur) pelaksanaan dimana segala kegiatan harus berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya(menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan);

Sumber motivasi bagi pegawai untuk bekerja lebih produktif;

Dasar rasionalitas bagi kegiatan berorganisasi (menentukan program,

prosedur,Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi);

ARTI PENTING ORGANISASI & METODE

Nama :NING SABAR MAWARNI

NPM :15109970

Kelas : 2 KA23

Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor-faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen yaitu mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan

Dari Pemgertian diatas O & M mengandung maksud:

· Kunci dan Syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya

· Mutlak dalam kegiatan manajemen

· Memanfaatkan segala sumber dan waktu

· Berguna untuk peningkatan efesiensi kerja untuk mencapai tujuan

MANAJEMEN :

Proses dari kegiatan seorang manajer bagaimana mengambil keputusan yang terbaik melalui kerjasama dengan orang lain tanpa mengabaikan sumber-sumber yang tersedia untuk pencapaian tujuan

Kegitan Manajemen :

§ Planning (perencanaan):

Berpikir, menduga, menentukan prioritas, kegiatan bersifat non fisik diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi

§ Organizing (pengorganisasian):

Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat agar pelaksanaan pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan orang atau staf diharapkan objektif

§ Motivating (motivasi):

Membina, mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai, memberikan rangsangan baik bersifat rohaniah atau jasmaniah.

§ Controlling (pengendalian):

Mengadakan pengawasan, penyempurnaan, evaluasi agar tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, mengetahui sampai sejauh mana pekerjaan dijalankan, seberapa besar sumber dimanfaatkan setelah diketahui kemudian dapat dikoreksi, apa yang harus dilakukan selanjutnya

Faktor-faktor produksi (SUMBER-SUMBER) YANG DIPERLUKAN:

¨ Manusia atau Tenaga Kerja (Man/Man Power)

¨ Uang atau Biaya (Money)

¨ Bahan-bahan atau Material (Materials)

¨ Mesin dan Peralatan (Mechines & Equipment)

Sumber-sumber diatas menurut George R Terry disebut 6M (the six M’s in management) dengan menambah 2 sumber lagi:

¨Tata kerja (Methods)

¨ Pasar (Market)

Dalam kegitan manajemen ke-6 sumber diatas mutlak diperlukan tetapi dalam sudut pandang O & M, Methods & Market tidak disebut sebagai sumber. Metode hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan market adalah wahana untuk memperluas sasaran kegiatan.

Sejarah O & M

Istilah O & M berasal dari Negara Inggris, yakni pada saat dibentuk Organization and Methods Division pada Departemen Keuangan Inggris Kerajaan Inggris (Lord of The Treasury Board) setelah Perang Dunia II.

Setelah PD II semua negara pemenang perang berlomba untuk merehabilitasi Ekonomi dan Keuangannya. Pada saat itulah O & M berperan dengan tugas menemukan segala masalah administrasi, menentukan sebab-sebab masalah dan kemudian dianalisis. Saat itu O & M disebut sebagai “Dokter Administrasi” dengan fungsi:

© Mengadakan prognosis (problems observation)

© Mengadakan diagnosis (problems identification)

© Menentukan sebab-sebab (reasions determination)

© Memberikan terapi dan pengobatan (problems solution)

O & M sebagai alat Analisis & Survey

Analisis dimaksudkan untuk menyajikan suatu cara pemecahan masalah dan cara pelaksanaan kerja yang praktis dan tepat. Yang melaksanakan hal tersebut disebut Juru Analis O & M. Juru Analis O & M adalah mereka yang tugasnya senantiasa melakukan kegiatan pendekatan terhadap masalah administrative yang dihadapi dengan pemikiran ilmiah, kreatif dan praktis dalam mencari jawaban dari suatu masalah.

Selain berfungsi sebagai kegiatan analisis O & M juga merupakan kegiatan survey, analisis tidak akan mampu dilakukan terlebih dahulu tanpa adanya survey. Tahap-tahap dalam survey:

a. Perencanaan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi:

Perumusan tujuan survei

Penentuan ruang lingkup

Penentuan sasaran

Penentuan sampling

Persiapan program

persiapan pelaksanaan

b. Pelaksanaan Survei

Pengumpulan data

Pengumpulan fakta:

Peninjauan langsung

Wawancara

Diskusi

Membagikan survei

Riset

c. Pengolahan

Pembuatan table, penguraian isi, pembaganan, pembandingan

Penemuan masalah, cirri, sebab, alternatif, pilih alternatif

d. Penyajian

Penyerahan laporan

Pemaparan

e. Penerapan

Pembinaan hubungan kontinyu

Penugasan

Penilaian

RUANG LINGKUP O & M

Analisis Organisasi (Organizational Analysis)

Komunikasi dalam organisasi (Communication in Organization)

Tata kerja, Tata aliran, dan sistem (Work methods, procedur & System)

Pendayagunaan mesin kantor (Office mechine)

Pentingnya tata ruang kantor & penyusunan perencanaan (Office layout and space planning)

Kesimpulan akhir (Final Conclusion)

Soal:

    1.Sebutkan 6 (sumber-sumber) manajemen ( The Six M’s Manajement) ?
    2.Mengapa Market dan Methods tidak termasuk dalam sumber-sumber manajemen?
    3.Apa yang dimaksud dengan Efisien dan Efektif ?
    4.Sebutkan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam scope O & M ?

    JAWABAN
    1. 6 (sumber-sumber) manajemen ( The Six M’s Manajement) :

¨ Manusia atau Tenaga Kerja (Man/Man Power)

¨ Uang atau Biaya (Money)

¨ Bahan-bahan atau Material (Materials)

¨ Mesin dan Peralatan (Mechines & Equipment)

¨Tata kerja (Methods)

¨ Pasar (Market)

2.

Metode hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan market adalah wahana untuk memperluas sasaran kegiatan.

3.

- Efisien : penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisien menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisien hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima.

- Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan

4. -Analisis organisasi

-Komunikasi dalam organisasi

-Tata kerja, prosedur dan system kerja

-Pentingnya filling

-Penyimpanan data & dokumen

-Formulir

-Pendayagunaan mesin kantor & peralatan

-Penyusunan tata ruang & perencanaannya

-Penulisan laporan

-Penyusunan buku pedoman kerja

-Penyusunan Anggaran belanja

-Analisis kepegawaian